Selasa, 14 Januari 2014

Banjet, Celempung Awi, Goong Renteng, Wayang Cepak, Wayang Catur, Wayang Priyayi

1. Banjet


Mengenai kata bajet itu sendiri, menurut sepengetahuan tokoh-tokoh kesenianTopeng Banjet, padamulanya muncul di daerah Cilamaya, Pamanukan dan di daerahpesisir timur lainnya. Penambahan kata banjet kelihatannya memang diperlukan, karena di daerah-daerah tersebut pada masa silam terdapat banyak kelompok-kelompok Topeng Jawa yang berkeliling (ngamen) ke berbagai pelosok di pedesaan. Bermula dari maksud untuk membedakan topeng yang ada di daerah Karawang dengan Topeng Banjet (untuk penegasan, adakalanya Topeng Karawang ini dinamai juga Topeng Sunda atau Ronggeng Betawi). Pemakaian Topeng Banjet ini juga berlaku di daerah Priangan yang barangkali untuk membedakan dengan Topeng Jawa yang juga pada masa silam sering ngamen ke daerah Priangan terutama pada musim tahun baru Cina.

Selanjutnya mengenai arti kata Banjet itu sendiri sampai saat ini belum ada sumber yang dapat menerangkan atau menjelaskan arti sebenarnya. Sedangkan pemakaian istilah Topeng pada kesenian Topeng Banjet ada sejarahnya tersendiri. Memang pada masa sekarang dalam pementasan kesenian Topeng Banjet tidak ada pemain yang memakai Topeng namun pada masa silam yang disebut Topeng Banjet itu dalam sebagian pementasannya ada yang menggunakan Topeng, yaitu pada babak Ngajantuk dan babak Ngedok. Pemakain topeng ini hanya sampai tahun 1949, sebab semenjak itu dilarang oleh penguasa setempat pada masa itu (Batalion X). Dengan dihapusnya pemakaian topeng itu maka hapuslah babak Ngajantuk itu sampai sekarang. Walaupun demikian pemakain kata Topeng tetap dipakai untuk penamaan kesenian Topeng Banjet.
Kesenian Topeng banjet merupakan bentuk kesenian tradisional dengan jenisnya termasuk seni pertunjukan rakyat atau dapat dimasukkan juga ke dalam bentuk teater tradisional. Lebih khusus lagi kesenian Topeng Banjet dapat didefinisikan sebagai seni pertunjukan rakyat yang diawali lawakan atau pelawak (bodor) dengan Topeng Banjet diteruskan dengan pertunjukan seni drama tradisional.

2. Celempung Awi


sekian jenis kesenian bambu yang ada di Jawa Barat, salah satu yang masih bertahan adalah seni celempungan. Kesenian ini memang terasa asing di telinga masyarakat, terutama masyarakat masa kini. Namun, kesenian ini mampu menunjukkan eksistensinya di tengah masyarakat hingga kini.

Seni celempungan lebih terfokus paduan alat-alat musik tradisional, seperti kendang, gong, kenong, suling, toleat, dan sebagainya. Namun, celempungan yang diangkat kali ini adalah sebuah alat musik yang terbuat dari bambu.

Biasanya alat musik celempungan dimainkan dengan alat musik bambu lainnya, seperti karinding dan toleat, yang ternyata mampu menarik perhatian masyarakat. Selain suara musiknya yang terbilang aneh, alat musiknya pun sangat langka. 

3. Goong Renteng



Goong Renteng merupakan salah satu jenis gamelan khas masyarakat Sunda yang sudah cukup tua. Paling tidak, goong renteng sudah dikenal sejak abad ke-16, dan tersebar di berbagai wilayah Jawa Barat.
Menurut Jakob Kunst (1934:386), goong renteng dapat ditemukan di Cileunyi dan Cikebo (wilayah Tanjungsari, Sumedang), Lebakwangi (wilayah Pameungpeuk, Bandung), dan Keraton Kanoman Cirebon. Selain itu, goong renteng juga terdapat di Cigugur (Kuningan), Talaga (Majalengka), Ciwaru (Sumedang), Tambi (Indramayu), Mayung, Suranenggala, dan Tegalan (Cirebon).

Istilah "goong renteng" merupakan perpaduan dari kata "goong" dan "renteng". Kata ‘goong’ merupakan istilah kuno Sunda yang berarti gamelan, sedangkan kata ‘renteng’ berkaitan dengan penempatan pencon-pencon kolenang (bonang) yang diletakkan secara berderet/berjejer, atau ngarenteng dalam bahasa Sunda. Jadi, secara harfiah goong renteng adalah goong (pencon) yang diletakkan/disusun secara berderet (ngarenteng).

Fungsi goong renteng yang sebenarnya dalam kebudayaan Sunda pada masyarakat dulu belum diketahui secara pasti. Kita hanya bisa mengatakan berdasarkan cerita serta fungsi yang masih berlangsung pada beberapa kelompok goong renteng sekarang. Goong renteng ditabuh setelah perangkat gamelan itu dibersihkan, misalnya pada goong renteng Embah Bandong ketika digunakan untuk memeriahkan acara Muludan (peringatan hari lahirnya Kanjeng Nabi Muhammad s.a.w.) dan acara ngebakan (memandikan; membersihkan) pusaka-pusaka pada setiap tanggal 12 Mulud. Penabuhan ini bagi masyarakat sekaligus merupakan suatu bukti bagaimana pusaka yang berusia ratusan tahun ini masih bisa mengeluarkan bunyi, di samping adanya keanehan lain yang berbau mistik.

4. Wayang Cepak

 
Asal-usul wayang cepak di Cirebon bermula ketika Élang Maganggong, putra Ki Gendeng Slingsingan dari daerah Talaga, berguru agama Islam kepada Suta Jaya Kemit, seorang upas (sama dengan satpam sekarang) di Gebang yang pandai mendalang. Élang Maganggong di kemudian hari menurunkan ilmunya kepada Singgih dan keturunan-keturunan Singgih yang berkedudukan di Desa Sumber, Kecamatan Babakan. Peristiwa inilah yang membuat wayang cepak menyebar ke beberapa wilayah Cirebon bagian Timur seperti Waled, Ciledug, Losari dan Karang Sembung, serta Cirebon bagian Barat yang meliputi daerah Kapetakan dan Arjawinangun.

Wayang ini terbuat dari kayu, yang ujungnya tidak runcing (cepak = bhs Sunda / papak = bhs Jawa). Itulah sebabnya maka wayang ini disebut wayang cepak atau wayang papak. Dilihat dari bentuknya, wayang cepak diperkirakan merupakan pengembangan dari wayang kulit, wayang golek atau wayang menak yang berpusat di daerah Cirebon. Wayang cepak biasanya membawakan lakon-lakon Menak, Panji, cerita-cerita babad, legenda dan mitos. Tetapi, di daerah Cirebon sendiri, wayang cepak lebih banyak melakonkan babad Cirebon, juga babad Mekah dan Pamanukan yang disampaikan dengan bahasa Jawa Cirebon.

Pertunjukan wayang cepak Cirebon dewasa ini kurang mendapat sambutan. Pertunjukannya hanya terbatas pada upacara adat seperti Ngunjung Buyut (nadran, ziarah), acara kaul (nazar) dan ruwatan (ngaruwat = melakukan ritus inisiasi), yaitu menjauhkan marabahaya dari diri sukerta (orang yang diruwat). Dan orang yang diruwat ini biasanya berupa: wunggal (anak tunggal), nanggung bugang (seorang adik yang kakaknya meninggal dunia) atau suramba (empat orang putra), surambi (empat orang putri), pandawa (lima putra), pandawi (lima putri), talaga tanggal kausak (seorang putra diapit dua orang putri), dan lain sebagainya.

5. Wayang Catur


 
WAYANG catur adalah sebuah istilah yang mengingkari dirinya sendiri, jika istilah wayang mengacu kepada wujud benda konkret. Adapun istilah catur jelas mengacu pada tutur. Dengan demikian, pertunjukan wayang catur dapat diartikan sebagai pertunjukan wayang tanpa wayang. Akan tetapi, wayang catur dapat pula dimaknai sebagai pertunjukan wayang yang benar-benar wayang. Hal ini terjadi jika wayang tidak hanya dimaknai sebagai benda konkret, tetapi juga sesuatu yang abstrak , sebagaimana etimologi kata wayang itu sendiri yang berasal dari kata bayang yang lebih menitikberatkan pada aspek imajinasi. Apa pun pengertiannya, wayang catur sudah menjadi bagian dari khazanah perwayangan yang hidup di Tatar Sunda yang mencakup di antaranya wayang golek, wayang kulit, wayang orang, wayang pantun, dan wayang lilingong.

6. Wayang Priyayi


Kelahiran Wayang Wong Priangan di kalangan menak diduga keras diprakarsai oleh Pangeran Suria Kusumah Adinata setelah melepaskan jabatannya sebagai bupati (1836-1882). Di Kabupaten Garut, sekitar tahun 1920 pernah hidup Wayang Wong Priyayi yang diprakarsai oleh para pejabat kabupaten. Pemberi sponsornya adalah Pemerintahan Belanda dan para pelakunya adalah pegawai kabupaten. Pertunjukannya dilakukan di pendopo kabupaten dalam rangka perayaan hari besar. Akan tetapi kelompok ini tidak bertahan lama, dan salah satu penyebabnya adalah karena tidak adanya orang yang bisa memerankan punakawan yang bisa melawak. Para menak pada umumnya tidak ada yang mau menjadi punakawan.
Pertengahan tahun 1920-an juga hidup Wayang Wong Priangan di kalangan priyayi di Kabupaten Bandung. Para penarinya adalah golongan priyayi dan dialognya dilakukan oleh pelaku sendiri. Pelopornya adalah R. Sambas Wirakusumah yang ditandai dengan berdirinya perkumpulan tari yang diberi nama Wirahmasari. Sebagaimana diberitakan dalam majalah Parahiangan yang menyebutkan bahwa, Wirahmasari menyajikan Wayang Wong yang dipertunjukan hanya untuk menyambut tamu agung atau untuk berderma, tidak pernah untuk ngamen. Pernah juga dipertunjukan di pendapa Kewedanaan Cicalengka dalam rangka menghormati P.T. Kolonel J.A. Beummer setelah terjadinya perang pada Juli 1931.
Beberapa daerah yang memiliki perkumpulan Wayang Wong di antaranya adalah Tarogong (Kabupaten Garut), Sukabumi, dan beberapa kelompok di Bandung. Di Sukabumi pernah ada perkumpulan Wayang Wong Oneng sekitar tahun 1925 yang dipimpin oleh seorang dalang yang bernama Oneng. Pertunjukannya dilakukan dengan keliling atau ngeben. Perkumpulan ini bertahan sampai sekitar lima tahun, kemudian diteruskan oleh Ibuk yang kemudian pindah ke Cimahi sekitar tahun 1930-an. Selanjutnya, pada sekitar tahun 1938, di daerah Babakan Tarogong, Kotapraja (Kotamadya) Bandung terdapat perkumpulan Wayang Orang Sunda yang dipimpin oleh Kayat. Kelompoknya dikenal dengan sebutan Wayang Wong Kayat. Pada masa penjajahan Jepang kesenian ini mengalami kebekuan. Pada sekitar tahun 1955, di daerah Cigereleng, Kotapraja Bandung, muncul kelompok wayang wong pimpinan Suherti yang kemudian dikenal dengan Wayang Mojang, yang pelakunya adalah wanita, kecuali punakawan.
Dalam pertunjukan Wayang Wong Priangan, para penari merupakan aktor dan aktris yang memvisualisasikan dan menghidupkan seluruh tokoh wayang sesuai dengan lakon yang dibawakan. Sebutan khususnya adalah anak wayang. Sementara itu, dalang berperan sebagai pembawa dialog, kakawen dan nyandra. Adapun waditra yang digunakan adalah seperangkat gamelan, biasanya berlaras salendro. Waditranya terdiri atas rebab, kendang, saron hiji jeung saron dua, panerus, bonang, rincik, gambang, ketuk, dan goong.
Pertunjukan Wayang Wong Priangan mengacu pada pertunjukan wayang golek. Biasanya diawali dengan tatalu, sebagai pembuka untuk menyambut kehadiran penonton. Dilanjutkan dengan bubuka carita, berupa murwa dan nyandra. Penyajian selanjutnya adalah bagian ngalalakon (bercerita) biasanya dibagi dalam beberapa babak, sesuai dengan cerita yang disajikan. Pada bagian akhir disebut bubaran, yakni bagian penghantar pulang para penonton. Kostum dan rias yang digunakan berorientasi pada Wayang Golek.


41 komentar:

  1. bripda dwi meiliawati, polda Jabar

    izin berkomentar

    kesenian dr daerah jawa barat ini memang sudah dikenal sejak lama karena kesenian tersebut digunakan dari alat2 tradisional semua.. dan sangat langka patut kita kembangkan seni2 daerah tersebut agar ciri khas bngsa indonesia ini bisa di teruskan oleh penerus2 kita nantinya.

    BalasHapus
  2. Budaya, berasal dari kata budi dan daya.
    budaya bangsa menunjukan karakter bangsa itu sendiri, bali lebih dikenal drpd indonesia karena memiliki budaya yg sangat luar biasa. Marilah kita sbg generasi penerus bangsa untuk selalu menjaga dan melestarikan budaya yg kita miliki. Kita hrs bangga menjadi bangsa yg kaya akan budaya. LEAK, merupakan warisan budaya yg hrs kita lestarikan.
    iptu utami dewi, polda bali

    BalasHapus
  3. Ijin berkomentar

    Bangsa Indonesia terkenal dgn budayanya yg beraneka ragam dari sabang sampai merauke spt di Bandung ada Wayang Wong Priangan, di Bali juga ada Wayang Wong yg penarinya seorang aktris dan aktor, dan juga di Bali terkenal dg Kecak Dance yg mengambil lakon atau cerita Ramayana, sedangkan Barong Dance nya, dimana ceritanya mengambil lakon atau cerita tentang Kebajikan melawan Kebatilan. Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa, mari kita mempertahankan serta melestarikan budaya kita masing masing, jgn sampai punah ditelah jaman globalisasi
    Akp Ni Luh Suryawati, Polda Bali

    BalasHapus
  4. Mohon ijin jendral. Saya AKP. Putu Indra Puspani. Polda bali,mhn ijin
    Mengomentari Tentang angklung bambu yang
    berasal dari jawa barat adakemiripan dengan jegog yaitu sebuah gambelan atau angklung yang terbuat dari bambu yang ukurannya lebih besar dari bambu angklung, Jegog Bali di pergunakan sebagai penyambutan para tamu atau wisatawan yg datang kebali dan para pemain sebagian besar pria sedangkan penarinya adalah gadis bali yang penuh senyum sebagai tanda siap menyambut kedatangan wisatawan yang datang
    Dari manca negara untuk menikmati keindahan pulau bali



    G

    BalasHapus
  5. Ijin berkomentar

    AKBP DYAH MULYO DEWANTI, S.H., M.H.
    POLDA METRO JAYA JAKARTA

    Indonesia disebut sebagai negara multikulturalisme yang artinya negara yang mempunyai banyak budaya dari berbagai macam daerah. Setiap masing-masing daerah tersebut mempunyai budayanya sendiri, seperti upacara adat, kesenian, makanan, pakaian, ataupun alat musik. Sebagai warga negara Indonesia saya sangat bangga akan budaya Indonesia yang sudah diakui oleh dunia. Saya terkesan oleh para tourist yang setiap tahunnya selalu berdatangan dan stay di Indonesia hanya untuk menikmati dan juga mempelajari budaya Indonesia.Contohnya Bali yang tidak sepi akan kunjungan para wisatawan luar negeri.Selain itu, budaya Indonesia lainnya yang terkenal ialah kesenian wayang yang berasal dari masyarakat Jawa khususnya wayang priyayi yang diperankan oleh manusia dengan berbagai cerita yang menarik. Pertunjukan wayang ini sudah terkenal sejak zaman dahulu. Kita sebagai warga negara Indonesia harus melestarikan budaya Indonesia agar tetap ada dan menjaga agar tidak diklaim oleh negara lain.

    BalasHapus
  6. IPDA DEWI SEMANDING P./ POLDA JAWA TIMUR

    Saya senang sekali dengan adanya blog ini karena sebagai bangsa Indonesia kita harus bangga dengan kebudayaan bangsa sendiri yang beragam, jangan sampai kebudayaan kita diakui oleh bangsa lain. orang asing saja tertarik dengan kebudayaan bangsa kita kenapa kita sebagai bangsa sendiri tidak maumengenal kebudayaan sendiri.
    mari kita lestarikan kebudayaan indonesia dengan cara menggenalkan kepada anak cucu kita. bangga memakai produk buatan dalam negeri.
    kalau bukan kita siapa lagiyang perduli dengan kebudayaan indonesia.

    BalasHapus
  7. Nama Briptu Yunita sulisandi / polda jabar

    Ijin Jendral mengomentari blog ini,,,
    Saya IngIN mengomentari tentan Alat music indonesia yang berhasil Dari jawa barat yang Bernama " Cemplungan Awi"

    Sebagian orang mungkin asing bahkan banyak orang yang tidak mengetahui alat music ini, namun di daerah saya khususnya di desa yang Bernama Cirendeu alat music ini sangat popular sekali, karna sering Kali di gunakan dalam acara Seren Tahun Yaitu pesta hasil pertanian para pendulum desa yang di Iringi menggunakan alat music ini pada Saat acara yang Bernama Mamaos.... Memang jarring sekali yang bisa membuat alat music ini apa lagi yang dap at memainkannya see hingga alat music ini tidak dikenal orang banyak....
    Kita Sebastian bangsa indonesia aw jib melestarikan Dan mengenalkan alat music indonesia ke mancanegara......Terimakasih

    BalasHapus
  8. Iptu DMS Andriani Sapin
    Polda Jabar
    Asslm wrwb Izin Bpk,mengomentari Seni budaya Banjet sungguh luar biasa,,selain namanya yg hampir hilang dari peredaran ,juga sudah jarang dipertunjukan .
    dikarenakan arus budaya asing yg menjamur ,masyarakat kita lebih senang menonton pertunjukan budaya asing hal ini tidak bisa kita pungkiri,selain kurangnya minat juga jarangnya para Promotor atau produser serta Donatur yang mau mengangkat budaya lokal.Begitu juga dengan kata seni "Banjet"atau Topeng Banjet.,Agar seni budaya indonesia tidak punah,maka seluruh masyarakat yg cinta Indonesia harus turut serta melestarikannya dengan cara mempromosikan budaya sesuai kemampuannya atau keahliannya,,Semoga masih banyak masyarakat yg mencintai Seni Budayanya sendiri,,Insyaalloh Dum

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. IPDA SUGIHARTI
    POLDA JATIM

    Indonesia terdiri dari beraneka ragam budaya karena merupakan ciri khas dari masing-masing daerah, sebagai bangsa bijak kita harus saling menghormati agar tidak menjadikan perbedaan yang akan menimbulkan perpecahan, budaya menjadikan indonesia kaya wisata, mari kita lestarikan agar kita menjadi bangsa yang berbudi luhur.

    BalasHapus
  11. BRIPDA UKTUFIYA AZMANI
    POLDA JATENG

    Menurut saya indonesia kaya akan budaya budaya karena setiap daerah daerah memiliki ciri khas kebudayaan sendiri, kebudayaan melambangkan tentag bagaimana sifat dan karakter dari daerah itu sendiri , oleh karena itu sebagai masyarakat yang mencintai tanah air indonesia wajib melestarikan kebudayaan yang ada di indionesia.

    BalasHapus
  12. IPDA SITI MAESAROH
    POLDA JAWA TENGAH

    Negriku berbudaya sepanjang masa, berwajah seni bagaikan rembulan purnama bercahaya terpancar kemanca negara.
    wayang cepak, wayang priyayi dan wayang catur bernuansa dalam setiap dada melukiskan keajaiban dunia sepanjang masa ikut andil menyematkan rasa haru akan pertahanan negri aman seperti surga bertahta. saya yakin negri tercinta berwajah budaya bergelora di setiap pendengaran. semoga TUHAN tetap menjaga budaya kita

    BalasHapus
  13. IPDA NI WAYAN SUNIARTA POLDA BALI

    Selamat siang Jendral, ijin berkomentar

    Jangan budaya kita sendiri saja yang kita kenal tapi budaya lain juga harus kita mengenal dan memahami lebih dalam

    terima kasih

    BalasHapus
  14. AKP SRI ENDAH W
    POLDA JATIM

    Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi, dan di Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dengan memiliki budaya masing-masing, budaya itu harus tetap dijaga dan dilestarikan agar tidak hilang karena dengan adanya kemajuan zaman modern yang seperti sekarang ini. Sebagai contoh Tarian Topeng Banjet apabila kesenian tersebut tidak diwariskan turun terumurun pasti akan luntur dengan sendirinta dan kesenian tersebut hilang begitu saja...

    BalasHapus
  15. BRIPDA DEWI SURYANINGSIH
    POLDA METRO JAYA

    Ass jendral ijin mengomentari..

    Kami bangga menjadi anak Indonesia, negara yang kaya akan budaya dan wajib kita lestarikan karena itu merupakan aset besar Negara ini.
    Budaya juga menunjukkan karakteristik bangsa itu sendiri, wajib untuk kita mengenal dan mempelajarinyaa agar tetap terjaga keasliannya serta wajib bagi kita mengajari budaya asli bansa ini kepada anak cucu kita karena merekalah yg akan menjaga keaslian budaya ini ke masa yang akan datang.
    Sadarilah bahwa budaya ini sangat indah karena negara lain saja mulai mengambil budaya kita.

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. Bripda Kadek Nopitayanti dari Polda Bali ijin mengomentari,
    Indonesia adalah bangsa yang kaya akan seni yang berasal dari berbagai suku, agama serta adat istiadat yang ada di indonesia. Namun sekarang ini, hanya sedikit kesenian tradisional yang masih bertahan. Hal ini dikarenakan sedikitnya generasi muda yang menyukai atau mencintai budaya tradisional tersebut. Contohnya wayang, jaman sekarang ini pertunjukan wayang sangat jarang dijumpai hanya pada kondisi tertentu atau acara khusus saja wayang tersebut dipentaskan. Maka dari itu sebagai generasi muda kita harus melestarikan budaya sendiri daripada melestarikan budaya bangsa lain, karena sejujurnya bangsa lain itu sangat tertarik akan budaya kita. jadi jangan malu untuk melestarikan budaya sendiri.

    BalasHapus
  18. Ijin Jendral saya Kompol Komang Kusumasari dari Polda Bali mengomen WAYANG catur adalah sebuah istilah yang mengingkari dirinya sendiri, banyaknya seni budaya yang berkembang di indonesia yang salah satunya adalah wayang beraneka ragam wayang yang ada dan dimiliki indonesia telah mendapat pengakuan internasional yang telag didaftarkan oleh Menteri Pariwisata Periode 2009 Jro Wacik kedalam Unesco dan kita sebagai generasi penerus harus melestarikan seni dan budaya indonesia, dan dibali wayang ada salah satu wayang sangat terkenal Cheng Blong yang berkolaborasi antara teknologi dan seni yang menjadi tontonan masyarakat spektakuler

    BalasHapus
  19. IPTU ANIS HENI W. – POLDA JATIM
    Kami bangga pada mereka yang memiliki kehendak nguri-nguri kabudayan negeri.. siapa lagi yang akan mencintai kebudayaan bangsa, jika tidak kita mulai dari diri kita sendiri.

    BalasHapus
  20. AIPTU SAMI
    POLDA JATIM

    Indonesia kaya akan budaya karena setiap daerah memiliki ciri khas kebudayaan masing-masing dan kebudayaan melambangkan sifat dan karakter dari daerah itu sendiri , oleh karena itu sebagai masyarakat yang mencintai tanah air indonesia wajib melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia khususnya daerah masing-masing agar budaya itu tidak hilang begitu saja..

    BalasHapus
  21. bripka ni made sri astuti
    polda bali
    sebaiknya kesenian tradisional diperkenalkan pada generasi muda dan wajib dilestarikan agar terjaga kelestarianya dan tidak punah.....

    BalasHapus
  22. IPDA INDAH SUMARNI POLDA JATIM

    Indonesia merupakan negara prulal yang memiliki berbagai suku bangsa dengan berbagai budaya yang menjadikan Injdonesia negara yang kaya akan budaya dan budaya terbut harus kita pelihara akan kelangsungannya sehingga tidak diambil atau diakui sebagai budaya negara lain. contohnya kesenian budaya reog ponorogo yg pernah diakui sebgai budaya negara lain dan dipakai dalam pembukaan acara besar di negara tersbut

    BalasHapus
  23. IPDA SRIYANTI- POLDA JATENG kesenian ini mirip dengan kesenian wayang wong di Jawa Tengah, dan kesenian juga semakin langka sehingga kewajiban pemerintah dan juga masyarakat untuk membantu melestarikannya agar kesenian ini tetap dikenal oleh generasi kita......terimakasih

    BalasHapus
  24. IPDA IDA WIDAASTUTI
    POLDA JATENG

    Sungguh indah budaya Indonesia saya bangga, budaya Indonesia ini harus dilestarikan agar tidak punah dan diganti dengan budaya asing yang belum tentu sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia.
    Budaya Indonesia perlu diperkenalkan kepada Generasi Muda Indonesia agar mereka juga ikut berpartisipasi untuk melestarikan budaya kita sendiri.
    Kami bangga Budaya Indonesia.

    BalasHapus
  25. BRIPKA DEDE K - POLDA JABAR Indonesia merupakan masyarakat multikultural karena terdiri dari berbagai macam suku bangsa, bahasa bahkan kebudayaan yang dimiliki di masing - masing daerah memiliki kekhasan dan unsur kearifan Lokal. Namun berbagai kebudayaan yang berbeda itu memiliki kedudukan yang sederajat

    Hal ini bisa dipahami bahwa Indonesia secara geografis merupakan negara kepulauan yang memiliki kecenderungan menyebabkan memiliki kemajemukan suku bangsa atau budaya. Berbagai kemajemukan yang kita milik itulah Seiring dengan perubahan waktu dan peradaban manusia munculah sikap primordial dan pandangan etnosentris, sikap dan pandangan tentang budaya , menganggap budayanya sendiri lebih hebat dan meremehkan budaya masyarakat lainnya. Hal ini terjadi karena kondisi masyarakat yang terkooptasi dengan nilai - nilai yang dipegang teguh sejak ia dilahirkan.

    Oleh karena itu kemudian banyak tokoh sosial dan agama merujuk dari kebhinekaan Tunggal Ika yang menyatakan bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang mejemuk mulai perlu digeser nilai dan pemahamannya menjadi masyarakat Indonesia yang Multikultural.

    Masyarakat multikultutral disini lebih dipandang sebagai masyarakat yang memiliki kesederajatan dalam bertindak di negara meski berbeda-beda sukubangsa, ras, maupun agama. Lebih tepatnya masyarakat multikultural tidaklah hanya sebagai konsep keanekaragaman secara sukubangsa atau kebudayaan sukubangsa yang menjadi ciri masyarakat majemuk, akan tetapi menekankan pada keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan. Dalam artian lain, multikulturalisme dinyatakan sebagai sebuah ideologi yang menekankan pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan atas perbedaan kebudayaan.

    Sebagai masyarakat Sunda saya tentu sangat cinta terhadap kebudayaan saya sendiri namun demikian kecintaan itu tidaklah membuat kita lupa bahwa terdapat beraneka ragam budaya lain di Indonesia yang juga harus tetap dilestarikan , sebagai warna dan ciri khas budaya Indonesia. Budaya Khas Sunda merupakan sebagian kecil budaya bangsa yang harus tetap lestari, karena masing - masing daerah harus tetap memiliki label budaya sendiri yang membedakan antara daerah satu dengan lainnya. Perbedaan hanyalah sbagai bentuk keanekaragaman bukan persaingan.

    BalasHapus
  26. AKP Ni Ketut Santiani. Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai budaya . Di Bali ada yang disebut dengan wayang kulit, wayang wong. Kalau itu wayang kulit bahannya dari kulit kerbau atau sapi, kalau wayang wong adalah cerita pewayangan yang dipentaskan oleh manusia. Kisah yang di tayangkan dalam cerita pewayangan tersebut antara lain cerita Mahabrata atau bratayuda, Ramayana yang intinya menceritakan kebaikan dan keburukan yang dimenangkan oleh kebaikan.

    BalasHapus
  27. AKP ELISABETH POLNAYA
    POLDA JAWA TIMUR

    Indonesia merupakan negara kepulauan yang memilki banyak ragam budaya di masing-masing daerahnya yang sangat identik dengan wilayah itu sendiri.
    salah satu contohnya adalah budaya wayang catur wayang ini sangat identik dengan jawa barat khususnya sunda. Wayang catur berkembang pada tahun 1920-an. namun pada era modern sekarang ni banyak generasi muda indonesia sudah mulai jarang meminati wayang tersebut.
    oleh karena itu kita sebagai penerus bangsa atau generasi muda, dan penerus budaya indonesia wajib melindungi dan tetap mau melestarikan budaya bangsa kita sendiri agar anak cucu kita nanti tidak buta akan budaya dan bisa bangga terhadap budaya milik bangsanya sendiri.

    BalasHapus
  28. Bripda Dwina Candra Astarini, Polda Jateng.

    Mohon Ijin Jendral,
    Menurut saya..
    Asal-usul dan perkembangan wayang tidak tercatat secara akurat seperti sejarah. Namun orang selalu ingat dan merasakan kehadiran wayang dalam kehidupan masyarakat. Wayang akrab dengan masyarakat sejak dahulu hingga sekarang, karena memang wayang itu merupakan salah satu buah usaha akal budi bangsa Indonesia. Wayang tampil sebagai seni budaya tradisional, dan merupakan puncak budaya daerah.
    Tak ada yang mampu mengungkap 100%bagaimana asal muasal terciptanya wayang meskipun wayang sudah ada sejak jaman dulu sebagai seni budaya tradisional.sunan kali jaga dan para pujangga jawa menggunakan wayang sebagai sarana dakwah islam.nilai nilai islam yang ada didalam dakwahnya menggeser pandangan bahwa wayang sebagai sarana ritual yang digunakan agama hindu.Hal itu tak lepas dari isi dan fungsi dari dakwah sunan kali jaga sendiri.Sarana wyang itu sendiri digunakan oleh sunan kali jaga karena mengandung nilai pendidikan, penerangan, dan komunikasi.Selain itu dakwah melalui pagelaran wayang juga mampu menghibur, memberi pesan kepada khalayak.

    Trimakasih, Wassalamualaikum.

    BalasHapus
  29. IPDA LINA MARLINA Ass. wr wb. Ijin jendral, mengenai kebudayaan adalah sebagai ciri khas watak dan kepribadian suatu bangsa dimana kita bisa menilai suatu bangsa dari budayanya, kalau budayanya baik maka kepribadian warga negara / masyarakatnya juga baik, sebaliknya klu budayanya diniilai kurang baik/ bertentangan dengan adat istiadat maka otomatis kepribadian masyarakatnya akan amburadul. Sehingga perlu adanya filter terhadap budaya asing yg akan mempengaruhi budaya bangsa indonesia. Kaitannya dgn tugas-ttugas kita sbg anggota Polri yg selalu berhubungan dgn masyarakat seyogyanya kita selalu melestarikan budaya nasional kita agar tetap eksis dan berkembang di tengah-tengah masyarakat indonesia dgn mengedepankan unsur fungsi Polisi Pariwisata untuk menjaga, melestarikan dan mengenalkan lebih jauh kebudayaan kita kepada dunia internasional.

    BalasHapus
  30. Nama : bripda ayu intan pradnyani
    Pengiriman : polda bali

    Mohon memberikan komentar jendral
    Indonesia merupakan negarabyg terdiri dari bermacam macam kebudayaan baik berupa pertunjukan maupun benda kesenian
    Hasil dari kesenian itu lah yang dapat membedaan karakteristik suatu daerah dan harus di wariskan kepada generasi selanjutnya agar tetep menjaga identitas dari suatu daerah tersebut karena bangsa yang maju adalah bangsa yang mau menghargai budaya sendiri
    Trimakasih

    BalasHapus
  31. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. BRIPDA DIA AYU M DE VEGA
      POLDA JATENG

      Indonesia dikenal sebagai bangsa yang luhur dan memiliki keragaman budaya yang tersebar di seluruh nusantara. Mulai dari kesenian, adat-istiadat hingga makanan melekat mewarnai keragaman bangsa Indonesia. Tidak heran, karena begitu banyaknya budaya yang kita miliki, justru membuat kita tidak mengetahui apa saja budaya yang ada Indonesia. Ironis nya banyak generasi muda kita menganggap budaya tradisional MEMBOSANKAN dan KUNO
      Dan Parahnya, budaya daerah yang ada dan harusnya kita junjung tinggi justru sekarang semakin kita abaikan.

      Menggalakan program cinta akan budaya sendiri, bukan hanya slogan. Selain itu dengan adanya sosialisasi budaya lewat media massa dan social media untuk memperkenalkan budaya tradisional.

      Dan ini kembali lagi kepada tugas dan tanggung jawab kita semua sebagai BANGSA INDONESIA untuk mempertahankan,melestarikan dan bahkan membawa budaya tradisional indonesia ke kanca internasional!!! Dan jadilah generasi muda yang aktif solusi bukan generasi muda yang aktif kritis

      Hapus
    2. Briptu Ni wayan Wahyuni/Polda bali' mohon ijin jenderal ; bangsa indonesia itu beraneka ragam kebudayan yg berbeda beda ,sudah sepantasnya sbg generasi penerus harus. ikut berpartisipasi dlm melestarikan kebudayaan di masing" daerah seperti contoh umat hindu di bali. , Wayang ini sangat dilestarikan , bahkan di sakralkan setiap 6 ( enam) bulan sekali ( disebut Tumpek Wayang umat hindu di Bali melakukan persembahyangan sebagai Wujud rasa syukur kepada TYME. Demikian trimakasih

      Hapus
  32. AKP PENINA WAKELULU
    POLDA JATIM

    Kebudayaan daerah di Indonesia tercermin dlm berbagai aspek kehidupan masy di seluruh Indonesia. Setiap daerah memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda seperti rumah adat, tarian, lagu, musik, seni, makanan dll yang menjadi budaya nasional dan sebagai bangsa Indonesia kita patut berbangga bahwa budaya Indonesia turut menjadi kebanggaan dunia yaitu wayang, keris, batik, angklung dan tari saman dari Aceh.

    BalasHapus
  33. Aipda Sri Danarti POLDA JAWA TIMUR
    Kebudayaan merupakan suatu nilai yang harus kita kembangkan dan pancarkan di dalam kehidupan kita terutama sebagai generasi penerus yang mana pada jaman sekarang banyak genetasi muda terpengaruh kebudayaan dati luar sehingga dalam diri mereka perlu ditanamkan dan dikenalkan nilai-nilai luhur budaya dati berbagai daerah yang ada di Indonesia.

    BalasHapus
  34. Bripda Della Sinaga Polda Jatim
    Mohon ijin jenderal
    menurut saya kebudayaan indonesia ini bermacam macam dan hrs dilestarikan..
    mengenai angklung tsb di jatim juga ad angklung dan biasanya digunakan utk kesenian wayang kulit.. tdk hanya itu saja di jatim juga ad a keseniang reog ponorogo, jaran kepang, karapan sapi, tari gandrung, dll

    BalasHapus
  35. BRIPDA DINI ABHARINA
    POLDA METRO JAYA

    Mohon ijin jendral,menurut saya kebudayaan indonesia bermacam-macam raga merupakan ciri khas dari masing-masing daerah baik kesenian maupun pertunjukan.
    Dimana kita melestarikan kebudayaan tersebut untuk lebih maju lagi

    BalasHapus
  36. BRIPDA DINI ABHARINA
    POLDA METRO JAYA

    Mohon ijin jendral,kebudayaan indonesia ini bermacam - macam raga merupakan ciri khas dari masing-masing daerah baik kesenian maupun pertunjukkan.
    Dimana dengan ada kebudayaan di indonesia kita harus melestarikan agar lebih maju

    BalasHapus
  37. BRIPDA TITA SEPTIANI
    POLDA METRO JAYA

    Mohon izin Jendral,menurut saya dengan adanya beragam budaya di negara kita,akan mencerminkan negara yang kaya akan keistimewaan dari berbagai macam suku,ras masing-masing daerah.keistimewaan tersebutlah yang nantinya akan menjadi ciri khas yang sepatutnya kita lestarikan dan sudah sepantasnya kita sebagai bangsa indonesia bangga terhadap negara kita

    BalasHapus
  38. Briptu Ni Wyn Wahyuni/polda bali, Mohon ijin Jenderal kami sebagai bangsa indonesia sudah sepantasnya menjaga kelestarian adat budaya,serta saling menghormati antar umat beragama, di Daerah Bali Wayang"n dilestarikan, diperingati sebagai hari tumpek wayang"(disakralkan)seluruh umat hindu melaksanakan persembahyangan pada hari raya tsb. Demikian , trimakasih

    BalasHapus
  39. IPDA ALIYANI, SH Ijin jendral, Kebudayaan merupakan ciri kepribadian Bangsa untuk Bangsa Indonesia yang di kenal dengan beragam budayanya, dengan budaya itu bisa membuktikan bisa menyatukan menjadi bangsa yang besar dan kita sebagai generasi dan penerus sangat bangga dan harus bisa melestarikan kebudayaan bangsa kita.

    BalasHapus